Wednesday 6 June 2012

PLASENTA PREVIA

PLASENTA PREVIA
Pengertian
Plasenta previa adalah keadaan dimana implantasi plasenta terletak pada atatu di dekat serviks (wiknjosastro,2005).
Plasenta previa adalah keadaaan dimanan plasenta berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (ostium uteri internal). (Rustam mochtar,2005)

Faktor Predisposisi :
1. Multiparitas dan umur lanjut ( >/ = 35 tahun).
2. Defek  vaskularisasi desidua yang kemungkinan  terjadi akibat perubahan atrofik dan inflamatorotik.
3. Cacat atau jaringan parut pada endometrium oleh bekas pembedahan (SC, Kuret, dll).
4. Chorion leave persisten.
5. Korpus luteum bereaksi lambat, dimana endometrium belum siap menerima hasil konsepsi.
6. Konsepsi dan nidasi terlambat. 

Gejala dan Tanda Utama :

  1. Perdarahan tanpa nyeri, usia gestasi > 22 minggu
  2. Darah segar atau kehitaman dengan bekuan
  3. Perdarahan dapat terjadi setelah miksi atau defekasi, aktivitas fisik, kontraksi braxton hicks atau coitus. (wiknjosastro,2005)


Klasifikasi

  1. Plasenta Previa Totalis, Apabila seluruh pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta
  2. Plasenta Previa Parsialis, apabilasebagian pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta
  3. Plasenta Previa Marginalis, apabila pinggirplasenta berada tepat pada pinggir pembukaan
  4. Plasenta Letak Rendah, plasenta yang letaknya abnormal pada segmen bawah uterus tetapi belum sampai menutupi pembukaan jalan lahir. 
Plasenta berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dan tebal 2,5 cm, berat rata-rata 500 gram. Tali pusat berhubungan dengan Plasenta biasanya di tengah (insersio sentralis). Bila hubungan agak pinggir (insersio lateralis). Dan bila di pinggir Plasenta (insersio marginalis), kadang-kadang tali pusat berada di luar Plasenta dan hubungan dengan Plasenta melalui janin, jika demikian disebut (insersio velmentosa). Umumnya Plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan lebih kurang 10 minggu dengan ruang amnion telah mengisi seluruh kavum uterus, agak ke atas ke arah fundus uteri. Meskipun ruang amnion membesar sehingga amnion tertekan ke arah korion, amnion hanya menempel saja. Pada umumnya di depan atau di belakang dinding uterus agak ke atas ke arah fundus uteri, plasenta sebenarnya berasal dari sebagian dari janin, di tempat-tempat tertentu pada implantasi plasenta terdapat vena-vena yang lebar (sinus) untuk menampung darah kembali pada pinggir plasenta di beberapa tempat terdapat suatu ruang vena untuk menampu Fungsi plasenta ialah mengusahakan janin tumbuh dengan baik untuk pertumbuhan adanya zat penyalur, asam amino, vitamin dan mineral dari ibu kejanin dan pembuangan CO2. ng darah yang berasal ruang interviller di atas (marginalis).

Fungsi Plasenta :
  1. Sebagai alat yang memberi makanan pada janin.
  2. Sebagai alat yang mengeluarkan bekas metabolisme.
  3. Sebagai alat yang memberi zat asam dan mengeluarkan CO2.
  4. Sebagai alat pembentuk hormone.
  5. Sebagai alat penyalur perbagai antibody ke janin.
Patafisiologi
Pendarahan antepartum akibat plasenta previa terjadi sejak kehamilan 10 minggu saat segmen bawah uterus membentuk dari mulai melebar serta menipis, umumnya terjadi pada trismester ketiga karena segmen bawah uterus lebih banyak mengalami perubahan pelebaran segmen bawah uterus dan pembukaan servik menyebabkan sinus uterus robek karena lepasnya plasenta dari dinding uterus atau karena robekan sinus marginalis dari plasenta. Pendarahan tidak dapat dihindarkan karena ketidak mampuan serabut otot segmen bawah uterus untuk berkontraksi seperti pada plasenta letak normal. (Mansjoer, 2002)

Komplikasi
  1. Pada ibu dapat terjadi perdarahan hingga syok akibat perdarahan, anemia karena perdarahan plasentitis, dan endometritis pasca persalinan.
  2. Pada janin biasanya terjadi persalinan premature dan komplikasi seperti Asfiksi berat. ( Mansjoer, 2002)
Penatalaksanaan
A.Terapi Ekspektif
1) Tujuan supaya janin tidak terlahir premature, penderita dirawat tanpa melakukan pemeriksaan dalam melalui kanalis servisis Syarat-syarat terapi ekspektif :
  • Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti.
  • Belum ada tanda-tanda in partu.
  • Keadaan umum ibu cukup baik.
  • Janin masih hidup.
2) Rawat inap, tirah baring dan berikan antibiotik profilaksis.
3) Lakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui implantasi plasenta.
4) Berikan tokolitik bila ada kontraksi :
  • MgS04 9 IV dosis awal tunggal dilanjutkan 4 gram setiap 6 jam.
  • Nifedipin 3 x 20 mg perhari.
  • Betamethason 24 mg IV dosis tunggal untuk pematangan paru janin.
5) Uji pematangan paru janin dengan tes kocok dari hasil amniosentesis.
6) Bila setelah usia kehamilan diatas 34 minggu, plasenta masih berada disekitar ostium uteri interim.
Bila perdarahan berhenti dan waktu untuk mencapai 37 minggu masih lama, pasien dapat dipulang untuk rawat jalan.
B.Terapi Aktif ( tindakan segera ).
Wanita hamil diatas 22 minggu dengan perdarahan pervagina yang aktif dan banyak, harus segera ditatalaksanakan secara aktif tanpa memandang moturitus janin. Lakukan PDMO jika :
  • Infus 1 transfusi telah terpasang
  • Kehamilan > 37 minggu ( berat badan > 2500 gram ) dan inpartu.
  • Janin telah meninggal atau terdapat anomali kongenital mayor, seperti anesefali.
  • Perdarahan dengan bagian terbawah janin telah jauh melewati pintu atas panggul ( 2/5 atau 3/5 pada palpasi luar ).
C. Cara menyelesaikan persalinan dengan plasenta previa seksio sesarea .
  1. Prinsip utama adalah menyelamatkan ibu, walaupun janin meninggal atau tidak punya harapan untuk hidup, tindakan ini tetap dilakukan.
  2. Tujuan seksio sesarea : persalinan dengan segera sehingga uterus segera berkontraksi dan menghentikan pendarahan, menghindarkan kemungkinan terjadi robekan pada serviks, jika janin dilahirkan pervagina.
  3. Siapkan darah pengganti untuk stabiliasi dan pemulihan kondisi ibu. (Saifuddin, 2001 : 536 )

No comments:

Post a Comment