Belajar dari
Kupu-Kupu
Senja ini ku duduk termangu, namun mataku tak henti-hentinya melihat gerak-geriknya... kemana ia terbang disitulah pandangku tertuju... tiba-tiba Uuupsssss, ia hinggap di jemari ini, sayapnya masih mengepak.
Ku lihat tiap detailnya. Terbersit kekaguman, beberapa tahapan telah ia lalui hingga jadi kupu-kupu indah seperti ini. Bagaimana ya keadaannya saat ia masih berbentuk ulat... pasti lucu ya.. hehe.
Namun pada saat itu sepertinya adalah waktu yang tidak begitu mudah untuknya. Bagaimanapun pada saat itu tidak banyak orang yang menyukainya bahkan mungkin banyak yang ingin membunuhnya karena dianggap hama pengganggu. Namun dia berhasil melewatinya dengan sabar, karena dia tahu itulah yang sudah ditetapkan Sang Pencipta atas dirinya. Lalu sudah waktunya ia lebih belajar bersabar karena ia harus berdiam diri di dalam kepompong. Ia tinggalkan semua keinginan dunianya. Semua itu ia lakukan dengan keikhlasan karena kalaupun dia mengeluh tidak akan menyelesaikan semuanya. Ia pun tenang di dalam rumah barunya. karena kalau tidak ia akan jatuh dan entah apa lagi yang bisa menimpa dirinya. Akhirnya penantian itu kini telah tiba, ia akan melihat dunia lagi. Ia senang sekali karena sekarang ia lihat dirinya telah berubah, lebih anggun, lebih cantik dan tentunya lebih bijaksana. Sedikit demi sedikit ia keluar dari rumah yang selama ini dia diami, Sayap-sayapnya mulai bisa dikepakkan. Kini ia bisa terbang kesana-kemari dengan riangnya dan mulai mereguk manisnya madu-madu bunga. Sekarang orang tidak takut lagi bahkan anak-anak berlarian mengejarnya. Tanpa disadari olehnya kini ia menitipkan pesan-pesan dan pelajaran melalui kepak-kepak indah sayapnya yang ia peroleh dengan tidak mudah. Dalam setiap hal memang selalu ada hikmah yang bisa diambil. Baik yang terlihat maupun belum terlihat tinggal bagaimana memaknainya. Kata-kata tidak bermakna namun hati nurani yang memberi makna.
salam.
No comments:
Post a Comment